Saturday, December 10, 2005

Sepenggal Kisah Bersama Sigit Firmansyah

Baru sign in ke YM ketika tiba-tiba melihat status seorang teman “teringat kepergian seorang mujahid, saat melihat di buku kelulusan tertulis di NIM nya : MENINGGAL DUNIA). Hmmm, prosesor dalam otak saya mulai bekerja, dan terentang lagi sepenggal kisah bersama mujahid yang dimaksud oleh teman saya itu.

Saya mengenalnya sejak kami kerja bareng di OSKM2003, waktu itu dia jadi danlap, saya jadi sekretaris. Kesan pertama saya, orangnya ga asik..nyebelin..dingin…
Setahun berikutnya kami kerja bareng lagi. Kali ini dia jadi bos saya di tim materi. Hari-hari pertama tak berjalan mulus. Watak yang sama-sama keras jadi constraint utama. Dia ‘ agak’ otoriter, saya tak mau didikte. Klop sudah. Tapi hal itu tak berlangsung lama. Komunikasi kami mulai berjalan lancar, saya bahkan jadi tangan kanannya. Ajaib..saya seperti menemukan sisi lain dari dirinya, pribadi yang militan namun penuh kasih sayang, otoriter tapi selalu bersedia berdiskusi, pembelajar terbaik yang saya kenal. Rasa sayang itu mulai muncul (tolong, jangan kotori image nya dengan pikiran aneh-aneh), Dia tak pernah perlakukan saya istimewa, rasa sayang itu muncul sebagai buah dari kekaguman saya padanya atas cinta nya pada Rabb-nya. Tidak lebih. Selepas kepanitiaan kami nyaris tak bernah jumpa. Tapi kami (teman-teman saya di tim materi), merasa begitu dekat dengannya.

Malam 23 Ramadhan. Aneh..hp saya tiba-tiba mati, padahal tadi siang masih baik-baik saja. Batereinya masih penuh. Paginya saat tiba di rumah, sahabat dekat saya menelpon, interlokal jam 9 pagi??? Pasti ada yang tidak beres. Dan benar,ternyata kabar itu yang saya terima,dia telah tiada..sang mujahid yang saya kagumi..saya terpaku, terdengar suara sahabat saya dari horn telepon, tapi saya tak lagi mendengarkan. ‘Orang baik mati muda”, mungkin begitulah dia, mungkin dia tlah bahagia, bertemu Dzat yang paling dia cinta, dengan cara yang terbaik tertunya.

Bagi saya dia menjelma bintang, yang kan slalu mengirimkan sinarnya, kapanpun, dimanapun, melintasi ruang dan waktu. Mengingatkan saya tuk terus lakukan yang terbaik dalam hidup. Dia memang bukan matahari, walau kehadirannya selalu membakar..menyemangati. Dia juga bukan batu, meski dia tampak dingin..kaku. Dia bukanlah intan meski sosoknya begitu benderang. Dia bukan pula sang bayu, meski bagiku kepergiannya begitu terburu. Dia hanya seorang Sigit Firmansyah. .saya kenal dia sebagai teman, pejuang, sahabat dan teladan.

….teriring doa tuk dia….

7 Desember 2005 (setahun sudah kepergiannya)

No comments: